Dinda Syifa Amelia, Dara Blitar yang Tembus Timnas Voli Indonesia: Dari Enggan Hingga Jadi Andalan
Media Berita Blitar – Dinda Syifa Amelia kembali mengharumkan nama Bumi Penataran di kancah olahraga nasional. Sosok muda asal Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar ini sukses mencuri perhatian setelah memperkuat Timnas Voli Indonesia dalam ajang Nation Cup Vietnam 2025. Atlet voli perempuan berusia 22 tahun tersebut kini menjadi salah satu pilar utama tim kuat BJB Tandamata Bandung di kompetisi bergengsi Proliga.
Keteguhan hati sang ibu, seorang mantan atlet voli, menjadi fondasi penting dalam perjalanan Dinda. Berkat bimbingan dan dukungan tanpa henti, Dinda mengasah kemampuannya sejak bergabung dengan klub lokal Patria Blitar. Semangatnya yang tak pernah padam kemudian membawanya ke V3 Pakunden, tempat ia semakin berkembang. Puncaknya, Dinda berhasil menembus SKO Ragunan di Jakarta sejak kelas 3 SMP, sebuah langkah besar yang menandai babak baru dalam karier volinya.
Keteguhan sang ibu—yang juga mantan pemain voli—menjadi awal dari kisah sukses Dinda. Tekad dan disiplin membawanya dari klub lokal Patria Blitar, lalu ke V3 Pakunden, hingga akhirnya menempuh pendidikan dan pelatihan di SKO Ragunan Jakarta sejak kelas 3 SMP.
“Waktu kecil aku memang jarang main kayak anak-anak lain. Tapi sekarang semua itu terbayar. Aku bisa main di liga profesional dan pakai seragam Merah Putih,” ucapnya bangga.
Baca Juga : Puluhan Peserta Lolos Seleksi PPPK Kabupaten Blitar Tahap II, Ini Kata BKPSDM
Bersama BJB Tandamata Bandung, Dinda kini tak hanya bermain di level tertinggi nasional, tapi juga rutin menghadapi tekanan dan persaingan ketat di dalam tim.
“Justru saingan terberat itu ya dari teman setim sendiri. Adu skill, adu mental, harus siap kapan pun dimainkan,” jelasnya.
Partisipasi Dinda di Nation Cup 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan ketekunan membuahkan hasil. Ia berharap perjalanan hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di Blitar, agar tak mudah menyerah dalam mengejar mimpi. “Siapa pun bisa, asal mau belajar dan pantang menyerah,” ujarnya. Berasal dari desa kecil tak menghalangi langkahnya untuk tampil bersama pemain-pemain top. Semangat dan keyakinanlah yang membawanya meraih kesempatan besar ini.
